Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang penulis beri judul “Sistem Alarm Kebakaran Dengan Menggunakan Sensor Cahaya” di ajukan sebagai Tugas Akhir Semester.
Dalam penyusunan Laporan studi kasus ini, penulis tidak terlepas dari berbagai kendala dan hambatan. Namun, berkat bantuan dan bimbingan dari banyak pihak, akhirnya Laporan studi kasus ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu, dalam kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Zulharbi yang telah memberi gambaran akan system kerja sensor.
2. Semua teman-teman yang senantiasa memberi semangat kepada penulis.
3. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Semoga segala jasa dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan penulis khususnya. Penulis menyadari bahwa Laporan studi kasus ini masih banyak kekurangannya, untuk itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dalam rangka menuju kepada hasil yang lebih baik.
Padang, November 2010
Penulis
Nofrianto Candra
Daftar Isi . . .
- Kata Pengantar ……………………………………………………………. 1
- Daftar Isi ………………………………………………………………….. 2
- Bab 1 : Pendahuluan ……………………………………………………… 3
1.1 Latar belakang………………………………………………… 3
1.2 Rumusan masalah……………………………………………... 3
1.3 Alat dan Bahan ………………………………………………… 3
1.4 Rangkaian ……………………………………………….. 4
1.5 Rancangan Masalah …………………………………………….5
· Bab II : Penutup ............................................................................................ 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang
Ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa kami mengangkat tema ini. Pertama, rumah atau gedung sebagai tempat aktifitas manusia dan tempat penyimpanan barang berharga lainnya yang harus memerlukan perlindungan yang mudah di operasikan dan terjangkau harganya. Kedua, kejadian yang sering membahayakan rumah dan penghuninya seperti kebakaran.
Kemudian dengan tingginya musibah kebakaran akibat lemahnya sistem pencegahan dan pengamanan terutama di perkotaan serta lambatnya respon yang diberikan oleh lembaga terkait jika terjadi kebakaran membuat kami berinisiatif untuk menciptakan suatu sistem yang dapat mencegah atau mengurangi tingginya angka kebakaran di Indonesia.
Tujuan dari pembuatan alat ini adalah untuk mendapatkan suatu rangkaian sistem alarm yang dapat mendeteksi kebakaran dan menjelaskan bagaimana proses kerjanya.
Kemudian kita dapat memperoleh sebuah informasi yang jelas mengenai cara kerja model pengolahan input sensor dan model responnya.
1.2 . Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana alat dapat mendeteksi terjadinya kebakaran ?
2. Bagaimana alat ini mampu bekerja sesuai dengan yang di harapkan ?
1.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan alat ini, diantaranya :
1. Papan PCB Matrik
2. LED
3. Kabel
4. Relay
5. Dioda (4002)
6. Transistor (9013)
7. Resistor (330 ohm,150 ohm)
8. Bazer
9. Potensio 100 K Ohm
1.4 . Rangkaian VCC
330 Ohm
LDR LED 1
330 Ohm 4002
330 Ohm 9013
| |||
330 Ohm
100 K
Ohm LED 2
Cara Kerja Alat :
Berdasarkan rangkaian di atas, kita dapat melihat cara kerja dari alat tersebut. Pada mulanya sensor akan selalu mendapatkan cahaya, maka pada saat itu juga nilai tahanan yang dihasilkan oleh sensor lebih kecil dibandingkan dengan tahanan yang diberikan oleh potensio (100 K Ohm), hal ini akan megakibatkan arus dari VCC yang masuk, sehingga logika yang masuk pada basis dari transistor adalah 1. Kemudian dengan logika yang bernilai 1maka transistor yang bersifat saklar otomatis terhubung dan ini mengakibatkan LED 1 hidup, sedangkan LED 2 mati, serta pada saat itu pula alarm tidak berbunyi.
Namun, pada saat Sensor tidak mendapatkan cahaya (diakibatkan karena asap yang menutupinya) maka nilai tahanan yang dihasilkan oleh sensor lebih besar dibandingkan dengan tahanan dari potensio. Ini mengakibatkan arus dari Ground yang masuk sehingga logika yang masuk pada basis dari transistor adalah 0. Dengan demikian LED 2 akan hidup, sementara LED 1 mati, serta pada saat itu pula alaram berbunyi.
1.5 . Rancangan Penelitian
1. Pasang alat di tempat yang mungkin atau rentan terjadi kebakaran (jendela dapur) atau di tempat lain yang dirasa perlu.
2. Beri arus listrik dan atur sensitivitasnya.
3. Sensor alarm kebakaran siap untuk digunakan dan memberi anda rasa aman di rumah.
BAB II
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dengan beberapa penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa alat ini sangat bermanfaat terutama dalam mengantisipasi kebakaran yang lebih lanjut. Sensor cahaya yang digunakan harus dapat mendeteksi perubahan yang terjadi, yaitu dengan munculnya asap maka sensor tidak mendapatkan cahaya, secara otomatis alat langsung bekerja dan membunyikan alarm yang ada. Jadi, dengan mengetahui sistem kerja alat ini, kita dapat menilai apakah alat itu bekerja dengan baik atau tidak.
Thx utk infonya..jgn lupa mampir yuk ke http://elementmtb.com/sepeda-anti-maling/
BalasHapus